Desaku Oleh pencilspirit

p

Desaku

© pencilspirit

Sawah Ladang Membentang,
Butiran Embun Bersembunyi di Dedaunan,
Kabut Meraba Seluas Pematang,
Sesekali terdengar motor menyusuri jalan.

Inilah pagi di desaku,
Tempat rindu kubawa,
Persinggahan lelahnya kalbu,
Keindahan yang tak ada dua.

Secangkir kopi ini masih setia,
Mendengarkan kata hati yang tiada henti,
Disebuah saung sebelah mushola,
Menunggu ujung hikmah ilahi.


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 8.3 / 10. Vote count: 4

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *