Jejak Darah Oleh abudalta

a

Jejak Darah

© abudalta

Impianku tinggallah puing-puing
melihat desir sayap-sayap lembut
mengepak di antara tulang-tulang rusuk yang meradang ataukah seberkas cahaya yang disembunyikan
kabut tipis

koyaklah tirai yang melingkupi diriku
terbang berputar-putar di langit perenungan
atau lawatlah aku dalam tidurku
nafasku bergemuruh bersama desau sang angin

berkali-kali aku mencoba
menggapai lagi rohku dengan kedua tangan

kalian berjumlah banyak
sedang ku sendiri
katakan yang kalian kehendaki padaku
lakukan itu

serigala memangsa pada kegelapan malam
tapi masih ada jejak darah bebatuan
menjelang fajar dan matahari bersinar

241102


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 0 / 10. Vote count: 0

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *