Kita dan Skenario Tuhan Oleh SARLOTA YUSPIN LOLO
Kita dan Skenario Tuhan
Cerita ini masih sama
Masih tentang titik temu dalam semoga
Dan goresan penaku masih mengukir semua rasa rindu itu dalam lembaran kisahku
Terima kasih masih tetap sabar pada kata "nanti"
Dan maaf untuk aku yang selalu menunda kata "nanti" itu
Terima kasih untuk segala rasa, segala peduli, dan semua waktu yang sudah terbuang karena menunggu.
Seribu empat ratus tujuh puluh delapan hari , semesta pernah memisahkan dengan cara yang unik, hingga mempertemukan kembali dengan cara yang unik.
Dan melewati seribu empat ratus tujuh puluh delapan hari, dengan segala hal uniknya, tanpa bersama, tanpa pertemuan, terjeda, tak saling berkabar, dan tak saling menyapa, jujur itu bukanlah hal yang mudah bagiku.
Terjeda, tak saling berkabar dan tak saling menyapa adalah keresahan yang begitu sengit, karena ia selalu membawaku pada "Semuanya sudah berakhir"
Karena sangkaku semuanya telah usai
Bahkan kala itu melihatmu dan menyapamu lagi kuanggap sebuah halusinasi yang tidak akan pernah terjadi lagi
Namun dari semua yang terjadi dalam seribu empat ratus tujuh puluh delapan hari itu.
Adalah hal yang sangat kusyukuri, menjadi alasan untuk selalu memancatkan syukur dan terima kasih pada Sang Pencipta.
Jujur saja, aku menyukai cara Tuhan menyusun skenario tentang "kita"
Skenario yang tidak pernah terbayang dalam benakku
Mempertemukan di titik yang tepat.
Saat aku mengira bahwa semuanya telah sirna.