Lelah di Tangismu Oleh Legiman Partowiryo
L
Lelah di Tangismu
© Legiman Partowiryo
Aku menemukan mata yang tersiksa saat itu
hujan yang berkerumun di sudutnya
kemudian jatuh sungguh tak pernah benar-benar mengerti
mengapa ia tumbuh dan mengalir begitu saja
atau mungkin luka-luka di bias-bias sinar matanya itu
sedang menangisi hawa yang rubuh
di hadapan ular saat waktu masih purba?.
Dan, menjelang kepergiannya
dengan segala yang tertanggung di bahu hatinya
sungguh aku menjadi paling berdosa
mengapa tak kupanggul meringankannya
atau sekedar bertanya dan mengalihkan perhatian
agar lelah dihatinya sedikit terabaikan
agar bisa kunikmati, sedikit senyum yang ia kumpulkan
dari segala penjuru mata angin yang menyimpannya selama ini.