Pasien Covid Oleh Mahadir Mohammed

M

Pasien Covid

© Mahadir Mohammed

Aku yang positif Corona
Kamu yang 'anosmia'
Aku masih menaruh rasa kepadamu
Tapi kamu pula yang 'hilang rasa' kepadaku

Lalu siapa diantara kita
yang paling parah virusnya?
Aku atau kamu, Dik?

-Riau,2021

***

Terasa letih

Covid telah merampas kedekatan 
Merentang jarak tanpa belas kasih
Menyerang yang terkasih
Menghilangkan jiwa tanpa pamrih

Luka,
Duka,
Membalut jiwa bertambah perih
Membuat rinduku terasa letih

-Riau, 2021

***

Telah Lama Mewabah

Wahai engkau yang ada dilubuk jiwa 
Jiwaku sungguh tidak berdaya
Diserang wabah tak kasat mata

Aku sudah lama bergejala
Bukan karena wabah yang melanda
Tapi karena engkau yang nyata
Yang tak pernah membalas rasa

Aku adalah pasien yang terbelenggu
Bagaikan butiran debu
Jiwaku terasa hancur
Sebab cintaku telah engkau kubur

-Riau, 2021

***

Pesan Dokter

Kata dokter: Engkau hanya perlu istirahat yang cukup, pikiran tanpa beban, hati yang tenang dan hindari keramaian.

Kataku: Bagaimana aku mendapatkan semua itu, Dok? Jika pujaan jiwaku, sekalipun tak pernah menanyakan kabarku, dukaku dan bagaimana keadaanku? Adakah cinta tanpa kabar?

Kata dokter: Sabar adalah obat, agar tubuh tidak sekarat. Cinta itu imun sekaligus menyimpan racun.

-Riau, 2021

***

Vitamin dari Dokter

Dalam obat resep dokter
Ada cinta yang diracik dengan cerdik
Dalam sesendok sirup
Ada vitamin untuk si miskin 

Vitamin A: Ada duit bayarnya?
Vitamin B: Berani bayar berapa?
Vitamin C: Cukup kasi obat itu saja.

-Riau,2021


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 1 / 10. Vote count: 1

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *