Perjalanan Abadi Oleh Nia Bayu Apriani

N

Perjalanan Abadi

© Nia Bayu Apriani

Ketika nanti tubuh ini
Terdampar pada ruangan sempit
Terselimut akar-akar penuh duri
Tiada daya kecuali menangis sendiri
Saat baju tinggalkan jiwa
Hanya menyisakan raga berlumur dosa
Inginku kembali pulang
Namun, jalannya telah tertutup sempurna
Isak tangis menelan gulita
Tertunduk patuh pada tepi keinginan
Jeritanku, gelegar petir dalam sunyinya kehampaan
Namun, semua insan tetap menatapku dengan sembab air mata

Sukoharjo, Desember 2022


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 7.6 / 10. Vote count: 7

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *