Sabda angin Oleh Fiqryghifary

F

Sabda angin

© Fiqryghifary

Sabda angin melirih rindu
Pada daun-daun jatuh di musim gugur
Nampak setapak jejak yang hilang
Di rimba terdalam tak bisa pulang

Aku menyatu kedalam temaram
Dalam bentuk rasa pemecah malam
Menebas jarak demi rindu tergenggam
Tubuhku dan tubuhmu tergeletak pasrah
Di dekat perapian yang tercipta dari rasa

Pijar-pijar di dalam matamu bercerita
Menelisik jauh mengartikan aksara bisu menjadi nyawa
Ku lihat gigi gerahammu terbuka
Sambil tertawa kamu bercerita tentang bagaimana caramu suka

Esok aku bawakan warna dari sang jingga
Dan aku sisipkan di antara daun telinga
Sebagai bukti bahwa aku tidak sedang ingin bercanda..


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 6.8 / 10. Vote count: 4

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *