Satu Frekuensi Oleh Puspa Agustin

P

Satu Frekuensi

© Puspa Agustin

Dengan mata tlnjng
Menerobos gelap yang hitam pekat
Aku meraba
Adakah cahaya di dalamnya?

Ada titik kutemukan
Sedikit redup namun menerangi
Remang-remang
Aku menerawang

Menginjakkan kaki pada dimensinya
Bersimpuh takzim
Ada luka kubaca dari bola matanya
Menetes air mata dengan senyum paksa

Aku mengepal jari jemarinya
Menggandeng ke arah pintu keluar
Sebab ternyata kita tak jauh beda
Aku juga berdarah


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 7 / 10. Vote count: 4

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *