Sebelum Rindu Oleh Rimbapena

R

Sebelum Rindu

© Rimbapena

Kita kerap terlalu naif untuk menyadari adanya kesempatan mempersiapkan diri
dari apa yang akan terjadi

dan lebih suka menimpakan kesalahan
atas apa yang kita dapatkan
pada keadaan.

Seperti pagi yang tiba-tiba,
siang yang melenggang,
atau malam yang diam-diam
meminta kita pulang,

kita pun alpa pada pertanda senja
bahwa apa saja yang terpahat di cakrawala hanyalah saujana mata.

Seperti demikian,
kita lalai memperhitungkan
bahwa yang kita ucapkan
apakah akan menjelma harapan
atau hanya jadi kenangan.


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 1.5 / 10. Vote count: 2

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

One comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *